السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لل
Diantara bentuk kesyirikan mereka adalah:
HSI Abdullahroy |
• Berdo’a dan bertaqarrub kepada orang-orang shālih yang sudah meninggal.
• Menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka.
Dengan tujuan supaya mendapatkan syafa’at orang-orang shālih tersebut disisi Allāh dan, dengan tujuan mencari kedekatan kepada Allāh.
Allāh sendiri telah menceritakan keyakinan mereka ini di dalam Al-Qurān dan Allāh mengingkarinya.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dan mereka menyembah kepada selain Allāh, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak pula memberi manfaat. (Dan mereka berkata) mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami disisi Allah. Katakanlah: ‘Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang Allāh tidak ketahui di langit dan di bumi?’ Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan”
(QS Yunus :18)
Dalam ayat ini Allāh menamakan perbuatan mereka sebagai bentuk menyekutukan Allāh.
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman :
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
“Ketahuilah bahwa milik Allāh-lah agama yang tulus dan orang-orang yang menjadikan selain Allāh sekutu. (Mereka mengatakan,) ‘Tidaklah kami menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allāh.’ Sesungguhnya Allāh akan menghukumi diantara mereka di dalam apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allāh tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang berdusta lagi sangat ingkar.”
(QS Az-Zumar : 3)
Ayat ini menunjukan bahwa tujuan mereka menyembah orang-orang shālih tersebut adalah supaya mereka mendekatkan penyembahnya kepada Allāh.
Dan cara meraih syafa’at di hari kiamat bukanlah demikian.
Cara meraih syafa’at di hari kiamat adalah dengan memurnikan tauhid bukan dengan kesyirikan.
Dan cara dekat dengan Allāh adalah mendekatkan diri kepadaNya dengan iman dan amal shālih, yang wajib maupun yang sunnah, sebagaimana orang-orang shālih tersebut melakukannya.
Tidak boleh seseorang menyamakan Allāh dengan seorang kepala negara yang sulit menyampaikan hajat kepadanya kecuali melalui perantara dan para pembantunya.
Tidak boleh seseorang menyerupakan Allāh dengan siapapun karena Allāh Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa.
Sedangkan seorang kepala negara, maka dia adalah makhluq yang lemah, tidak mampu melakukan seluruh pekerjaannya kecuali dibantu oleh para pembantunya.
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
0 Response to "HSI 2.08: Contoh Kesyirikan Orang-orang Musyrikin Quraisy"
Post a Comment