Allah ta'aalaa sebagai Pencipta manusia sangat menyayangi mereka, Dialah Ar Rahmân Ar Rahîm. Di antara bentuk kasih sayangNya adalah menurunkan syari'at supaya manusia mendapatkan kebahagiaan dan terhindar dari kesusahan di dunia maupun di akhirat. Dialah Yang Maha Mengetahui dan Dialah Yang Maha Bijaksana, hukumNya penuh dengan keadilan, hikmah dan kebaikan, meskipun terkadang samar atas sebagian manusia.
Oleh karena itu menjadi keharusan bagi seorang muslim dan muslimah untuk ridha dengan hukum Allah dan yakin bahwa kebaikan semuanya di dalam hukum Allah. Di dalam segala bidang kehidupan: aqidah, akhlaq, adab, mu'amalah, ekonomi, kenegaraan, dll. Mengesakan Allah di dalam hukum-hukumNya adalah termasuk konsekuensi tauhid. Allah ta'aalaa berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) di dalam urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata" (QS. Al Ahzâb: 36)
Belajar tauhid dan mengamalkannya tidak akan berhenti sampai ajal menjemput kita. Ikutilah majelis-majelis ilmu yang membahas tentang tauhid yang benar. Bacalah buku-buku yang berkaitan dengan tauhid yang telah ditulis oleh para ulama yang terpercaya. Semoga Allah merahmati kita semua, menghidupkan dan mematikan kita di atas tauhid.
0 Response to "HSI 1.25: Ridha Dengan Hukum Alloh"
Post a Comment