Riya' adalah seseorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala dari Allah, akan tetapi ingin dilihat manusia dan dipuji. Riya' hukumnya haram dan dia termasuk syirik kecil yang samar, tidak mengeluarkan seseorang dari Islam. Riya' adalah diantara sebab tidak diterima amal ibadah seseorang, bagaimanapun besar amalan tersebut. Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
"
Allah berkata: Aku adalah Dzat yang paling tidak butuh dengan syirik, barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan dia menyekutukan Aku bersama yang lain di dalamnya maka Aku akan tinggalkan dia dan kesyirikannya" (HR. Muslim)
Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik kecil tidak ada harapan untuk diampuni Allah, dia harus diadzab supaya bersih dari dosa riya', berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allah, kalau Allah menghendaki maka diampuni langsung dan kalau Allah menghendaki maka diadzab.
Mereka berdalil dengan keumuman ayat:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki" (QS.An Nisaa:48)
Tahukah kita siapa orang yang pertama kali akan dinyalakan api neraka dengan mereka? Mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam, tapi mereka adalah seorang yang mengajarkan Al Quran supaya dikatakan qari', berinfaq supaya dikatakan dermawan, dan berjihad supaya dikatakan pemberani. Sebagaimana dikabarkan Nabishallallâhu 'alaihi wa sallam dalam hadits shahih yang diriwayatkan At Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
Saudaraku, ikhlash sungguh mahal harganya, para salafpun merasakan beratnya memperbaiki hati. Hanya kepada Allah kita meminta keikhlasan dalam beramal, menjauhkan kita dari riya', sum'ah, ujub dan berbagai penyakit hati. Mari kita biasakan menyembunyikan amal kita meskipun dari orang-orang terdekat, kecuali kalau ada mashlahat yang lebih kuat.
0 Response to "HSI 1.20: Riya'"
Post a Comment