Orang yang berbuat syirik kemudian meninggal dunia sebelum bertobat, maka dosa syiriknya tidak akan diampuni. Namun apabila dia bertobat sebelum meninggal maka Alloh subhanahu wa ta'ala akan mengampuni dosanya tersebut. Taubat Nasuha adalah taubat yang didalamnya terpenuhi tiga syarat :
Menyesal
Meninggalkan perbuatan tersebut
Bertekad kuat tidak akan mengulangi lagi
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Az-Zumar :53
قُلۡ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Rosulullah sholallohu 'alaihi wasallambersabda
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيِّ إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
"Dari Abi Abdurrahman bin Abdillah bin Umar bin Khathab (semoga Allah meridhai keduanya) dari Nabi beliau bersabda: "Sesunguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawa belum berada di kerongkongannya." (HR. Tirmidzi dan Syaikh Albani katakan haditsnya hasan).
Para Shahabat Nabi sholallohu 'alaihi wasallam tidak semua lahir dalam keadaan islam, bahkan banyak yang masuk islam ketika sudah dewasa dan sebelumnya bergelimang dengan dosa kesyirikan. Supaya tidak terjerumus dalam kesyirikan, seseorang harus mempelejari tauhid dengan baik, mengetahui jenis-jenis kesyirikan, sehingga bisa menjauhi kesyirikan tersebut.
0 Response to "HSI 1.5 :Taubat Dari Kesyirikan"
Post a Comment